Minggu, 19 Desember 2010

ROUTER,SWICTH,HUB,BRIDGE

HUB

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star,
hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam
hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada
jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga
hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada
jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 - 24 port plus 1 port untuk ke server atau
hub lain. Sebagian hub -- terutama dari generasi yang lebih baru -- bisa ditumpuk
(stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan
maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 - 8. Hub yang bisa
ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan
antar hub. Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu manageable hub dan
unmanageable hub. Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software --
sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya
memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang
membentuk jaringan hub disebut sebagai "shared Ethernet." Pada jaringan terbagi
seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth
jaringan yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan
pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua
komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan
oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps.
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub -- namanya repeater.
Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak
yang lebih jauh.


iv) Bridge & Switch
Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah.
Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet)
atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node
yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintasdata yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge
menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak;
jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa
mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen. Switch yang
dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada
dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-andforward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika
sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum
meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima
dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang
diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan
switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak
mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward
ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga
bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-andforward.
Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan
memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada "shared network."
Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari
sejumlah switch yang saling terhubung disebut "collapsed backbone." Saat ini banyak
orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan
Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch
10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke
komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.


v) Router
Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya,
router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat
alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk
menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router
bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang
ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen
lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda
menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain.
Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang posisi setiap komponen, silakan melihat
diagram. Anda juga bisa membaca buku-buku yang lebih lengkap mengenai jaringan
komputer dan cara membangunnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar