GO GREEN…
Ungkapan GO GREEN adalah sebuah gerakan perubahan gaya hidup yang bebas dari penggunaan bahan bakar fosil dan polutan lain yang merugikan lingkungan.
Gerakan untuk menghentikan pemanasan global (pemanasan bumi yang di akibatkan terlalu banyaknya gas karbon dioksida di bumi, sehingga suhu di bumi mengalami pemanasan dan bisa menyebabkan es atau glaster-glaster di kutub bumi menjadi mencair, dengan mencairnya glaster-glaster yang yang ada di kutub bumi, permukaan air laut menjadi semakin naik, dengan naiknya permukaan air laut, secara perlahan-lahan, bumi kita akan tenggelam oleh air laut).
maka dari itu kita harus segera menghentikan itu semua dengan GO GREEN (menghijaukan bumi)
karena, tanaman atau pun pohon bisa menyerap karbon dioksida yang sudah banyak menumpuk. pohon atau tanaman sangat memerlukan karbon dioksida untuk membantu proses fotosintesis, yang terjadi pada saat daun pohon mendapat sinar matahari, dan hasil proses fotosintesis akan menghasilkan oksigen dan uap air, di mana oksigen adalah gas yang sangat diperlukan oleh manusia dan hewan untuk bernapas.
Gerakan ini dianggap sebagai solusi ideal yang dapat kita lakukan saat ini. Gerakan Go Green melibatkan perubahan sederhana dalam kehidupan masyarakat dan berkembang menyesuaikan diri dari waktu ke waktu.
Saat ini lambat laun, orang-orang mulai membuat perubahan yang lebih dan lebih, mereka telah melihat mereka benar-benar mengkonsumsi tenaga yang ramah lingkungan yang mengakibatkan limbah berkurang, dan bisa mendapatkan manfaat tambahan uang akibat menabung sebagai manfaat dari melakukannya perubahan tersebut. Karena biasanya tindakan Go Green juga merupakan kegiatan yang hemat namun efektif.
Nah, langkah yang bisa kita ambil untuk GO GREEN? Banyak sekali, seperti :
1. Tidak membuang sampah sembarang tempat
2. Penggunaan air bersih seperlunya
3. Pemakaian detergen yang ramah lingkungan
4. Tidak buang air besar/kecil di sungai atau kali
5. Tanamlah minimal satu pohon untuk setiap orang
6. Gunakan kertas secara maksimal dengan cara memanfaatkan kedua sisinya
7. Hematlah pemakaian listrik seefisien mungkin
8. Penggunaan transportasi massal seperti busway sangat dianjurkan
9. Menggunakan transportasi yang bebas emisi gas seperti motor listrik dan sepeda
10. Jangan merokok, selain berguna untuk kesehatan juga mengurangi emisi gas.
11. Memilah sampah, daur ulang yang dapat dimanfaatkan kembali.
12. Membuat botol penyiram otomatis, jadi tidak membiarkan air terbuang sia-sia.
13. Menggunakan air keluaran AC, sehingga bisa hemat.
14. Mandi yang hemat dengan ala koboi.
15. Menghemat air dan sabun saat cuci tangan.
16. Kampanye jalan kaki dan naik sepeda.
17. Menggunakan dua sisi kertas, jadi tidak langsung membuangnya.
18. Penggunaan ATM/online ketimbang pencairan pakai kertas kuitansi.
19. Penggunaan LCD lebih hemat dari CRT.
20. Melakukan pengomposan di rumah.
21. Olahraga di rumah ketimbang ke tempat fitness.
22. Daur ulang sampah.
23. Pengaturan penggunaan AC dan kipas angin.
24. Membaca berita online untuk menghemat kertas.
3R; REUSE, REDUCE, RECYCLE.
Banyak orang yang merasa sulit untuk menjaga lingkungan hidup. Bahkan banyak yang menganggap, menjaga lingkungan itu cuma tugas pemerintah. Jelas pemikiran ini salah arah.
Coba pikir, jika kita mengotori lingkungan rumah, siapa yang paling merasa risi? Tentu penghuni rumah itu sendiri bukan? Bukankah pak RT tak ikut-ikut mengurusi rumah Anda yang kotor? Berharap terlalu banyak pada pemerintah juga malah akan membuat kita putus asa.
Nah, semua sebetulnya bisa dimulai dari diri kita sendiri. Ada tiga huruf R yang bisa memulainya: Reuse, Reduce, Recycle.
Reuse atau memakai kembali berarti menggunakan kembali barang-barang yang masih layak kita pakai. Tak perlu langsung membuang barang-barang yang masih sangat layak. Kalaupun misalnya Anda tak ingin menggunakan lagi, jangan langsung dibuang. Tapi dijual kembali atau diberikan kepada yang berhak. Pola konsumtif yang berlebihan juga akan merusak keuangan Anda.
Reduce atau mengurangi. Sebagai contoh, Anda membeli gado-gado untuk dibungkus. Jangan minta plastik berlebihan. Kalau rumah Anda dekat, mengapa tak tenteng bungkusan gado-gado tadi tanpa plastik. Ingat, plastik adalah bahan yang sangat sulit diurai tanah. Mikroba yang ada dalam tanah tak akan mampu merusak plastik dalam jangka waktu cepat. Coba perhatikan jika Anda mencangkul tanah dan ada plastiknya, pasti plastik itu tak rusak.
Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan. Gunakan moda transportasi umum, sepeda, atau berjalan kaki jika ingin ke pasar, restoran atau sekedar belanja ke toko di muka kompleks. Jangan sebentar-bentar mengeluarkan motor atau mobil hanya untuk menjangkau tempat-tempat yang relatif dekat. Bersepeda atau berjalan kaki jelas lebih sehat ketimbang harus duduk diam di atas kendaraan.
Recycle atau daur ulang. Gunakan barang-barang yang tertera lambang recycle-nya. Barang-barang ini lebih ramah lingkungan karena dibuat dari produk daur ulang. Atau jika Anda merasa repot, cukup kumpulkan sampah non organik pada satu wadah dan berikan kepada pemulung untuk kemudian diolah kembali.
Reduce Kurangi pemakaian barang-barang (dari alam).
Apalagi kalo bukan untuk menjga kelestarian alam. "Reduce" bisa dipraktikan untuk barang/sumber yang irreversible (sangat disarankan) dan juga yang reversible. contohnya :
• Mengurangi pemakaian plastik/stereofoam yang terurainya setelah ratusan tahun. Lebih baik lagi dengan mempopulerkan pemakaian plastik yang mudah terurai. Untuk bumiku, saya sangat mengapresiasi dan acungkan jempol saya sendiri dan jempol teman saya untuk Indomart (sebut merek, tak apa-apa) yang menggunakan plastik yang mudah terurai sebagai kantong pembungkusnya.
• Mengurangi pemakaian bahan-bahan reversible juga diperlukan, mengapa? barangkali untuk memproduksi barang itu menggunakan sumber daya alam dalam jumlah banyak atau justru memperoleh bahannya dengan merusak alam.
Reuse Jangan cuma membuangnya, Reuse!
Dengan reuse, kita telah mengurangi apa-apa saja yang terus mengotori our beloved earth.
Contoh mudahnya :
• Daripada membuang baju lusuh (tidak dipakai lagi) ke tempat samapah, lebih baik dipotong untuk kain pencuci perabotan atau untuk lap. Itu jauh lebih berguna daripada harus membeli kain pencuci maupun kain lap, toh sebagus-bagusnya merek, akhirnya juga hanya untuk nge-lap yang kotor-kotor. _simple mind
• Bisa juga digunakan dalam acara-acara tertentu seperti "Hellowen Day" di Amerika atau "Karnaval" di Indonesia. Bisa buat baju ala pahlawan Indonesia yang terkesan lusuh dengan sedikit cipratan cat merah dan bersenjatakan bambu runcing. _simple mind
Recycle Barang baru dari barang lama (a.k.a bekas)
Apa bedanya dengan konsep "Reuse"? Bedanya, Recycle mengubah barang lama (bekas) menjadi barang baru, sedangkan Reuse tetap menjadi barang lama (bekas) namun penggunaannya yang baru.
Nilai plus dari Recycle:
• Bisa menjadi sumber penghasilan dengan me-recycle barang lama menjadi barang-barang kerajinan (yang bisa dijual tentunya untuk mendapatkan penghasilan)
• Bisa memperindah rumah kita dengan kerajian daur ulang.
• Yang terpenting, satu langkah telah kita haturkan untuk bumi kita tercinta....!
Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.
Produk ramah lingkungan
Sony Ericsson Lansir Ponsel Ramah Lingkungan
Sony Ericsson meluncurkan produk-produk ramah lingkungannya, yaitu ponsel C901 Green Heart, ponsel Naite, serta headset MH300 GreenHeart.
Konsep GreenHeart adalah strategi produk Sony Ericsson yang berwasasan lingkungan dengan komitmen untuk menghilangkan bahan kimia berbahaya sejak proses desain hingga proses pembuatannya.
Ponsel C901 GreenHeart misalnya, mengandung petunjuk penggunaan elektronik dalam ponsel, sehingga menggantikan pedoman penggunaan kertas yang biasa digunakan sebuah ponsel baru. Oleh karenanya C901 menghemat lebih dari 90 persen kertas.
Selain itu, casing ponsel C901 GreenHeart terbuat dari sekitar 50 persen plastik daur ulang, dan mengandung sensor cahaya untuk layar ponsel, sehingga akan mengkonsumsi energi yang lebih sedikit. Dengan kemasan produk yang berukuran lebih kecil, dampak lingkungan dari transportasi serta distribusi produk juga dapat dikurangi.
Bahkan, warna-warni ponsel C901 GreenHeart dibuat dengan cat khusus yang mengandung lebih banyak air. Cat ini menurunkan pemakaian komponen VOC (Volatile Organic Compounds) yakni komponen organik yang tidak stabil.
C901 GreenHeart juga dilengkapi dengan aplikasi WalkMate, sebuah aplikasi penghitung langkah, sehingga pengguna dapat menghitung berapa banyak langkah pengguna, dan mampu membandingkannya dengan perjalanan menggunakan mobil. Selebihnya, fitur-fitur C901 Green Heart sama dengan fitur C901 CyberShot biasa.
Ponsel C901 GreenHeart dijual bersamaan dengan headset MH300 GreenHeart, yang merupakan salah satu headset paling ramah lingkungan. Headset ini terbuat dari 100 persen plastik daur ulang pada di hampir seluruh komponen plastik kerasnya.
Tak hanya itu, Sony Ericsson juga menghadirkan Sony Ericsson Naite yang dilengkapi dengan aplikasi lingkungan Ecomate dan Carbon Footprint Calculator yang dapat menunjukkan berapa jumlah CO2 yang dapat dihindari ketika Anda berjalan kaki, ketimbang naik mobil.
Naite, yang mampu menyuguhkan internet supercepat, panggilan video, juga menyajikan petunjuk penggunaan elektronik di dalam ponsel, dan bahan plastik daur ulang, serta kemasan ramah lingkungan, dan charger hemat energi pertama di pasar ponsel.
Charger bernama EP300 GreenHeart charger itu cuma sedikit mengkonsumsi energi. Dengan beragam inovasi tersebut, keseluruhan paparan CO² yang dihasilkan oleh daur hidup ponsel C901 GreenHeart dan ponsel Naite dapat berkurang sebanyak 15 persen.
"Sony Ericsson terus berupaya menjadi pemimpin industri dalam hal menghapuskan bahan berbahaya dalam komponen inti ponsel kami, serta menciptakan charger hemat energi terdepan di industri ponsel,” jelas Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.
Sejak 2008, Sony Ericsson juga telah menggelar program daur ulang produk Sony Ericsson, di mana konsumen dapat menukar ponsel lama mereka dengan ponsel baru. Sony Ericsson akan mengirimkan ponsel-ponsel lama yang ditukar ke pusat daur ulang ponsel, sehingga tidak berakhir di tempat sampah dan merugikan lingkungan.
Dengan didaur ulang, komponen dan material ponsel dapat dimanfaatkan kembali, sehingga mengurangi kebutuhan bahan baku untuk produk baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar